Selasa, 10 November 2009

ADAB ADAB SEBAGAI KOKAM

KOKAM
Dijalan Allah Kami tegak berdiri mencitakan panji-panji menjulang tinggi bukan untuk golongan tertentu semua amal kami, bagi dien ini kami menjadi pejuang sejati, hidup mulia atau mati syahid cita-cita kami
ADAB-ADAB KOKAM
1. Adab anggota KOKAM terhadap Rabbnya
a. Ihtishab (Mengharap pahala Allah)
Yakni dengan mengikhlaskan setiap aktifitasnya semata-mata hanya untuk Allah saja, serta berharap pahala dari-Nya. Seorang anggota KOKAM haruslah waspada jangan sampai syaitan membuatnya ujub, takabbur, congkak, serta mengungkit-ungkit jasanya sehingga setiap amalnya sia-sia.
Allah swt berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan keji dan yang munkar. Sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kalian bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan munkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (An-Nur : 21)
“Mereka merasa telah memberi ni’mat (jasa) kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah:”Janganlah kalian merasa telah memberikan ni’mat kepadaku dengan keislaman kalian, sebenarnya Allah-lah yang melimpahkan ni’mat kepada kalian dengan menunjukkan kalian kepada keimanan jika kalian adalah orang-orang yang benar”.(Al-Hujurat : 17)
“Dan janganlah kalian menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya mereka dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya’ kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan. Dan ketika syaitan menjadikan mereka memandang baik perbuatan mereka dan mengatakan:”Tidak ada seorang manusiapun yang dapat menang terhadap kalian pada hari ini, dan sesungguhnya saya ini adalah pelindung kalian”, maka tatkala kedua pasukan itu telah saling melihat (berhadapan), syaitan itu balik ke belakang seraya berkata :”Sesungguhnya saya berlepas diri dari pada kalian, sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kamu sekalian tidak dapat melihat; sesungguhnya saya takut kepada Allah”. Dan Allah sangat keras siksan-Nya. (Al-Anfal : 47-48).
Seorang anggota KOKAM haruslah bersikap tawadlu’ dan bersujud kepada Allah sebagai rasa syukur atas karunia dan anugerah yang diberikan kepadanya, serta memohon kepada Allah agar amalnya diterima dengan baik dan diberi pahala yang banyak.
b. Roja’ (Pengharapan)
Setiap anggota KOKAM harus senantiasa berpengharapan kepada Allah swt terhadap pertolongan-Nya dalam setiap aktifitas perjuangan. Dan harus percaya bahwa Allah selalu beserta orang-orang yang berjuang demi tegsknya Islam.
Allah swt berfirman :
“…dan adalah wajib bagi Kami menolong orang-orang yang beriman”. (Ar-Rum : 47)
“Katakanlah :”Tidak ada yang kalian tunggu-tunggu bagi kami, kecuali salah satu dari dua kebaikan. Dan kami menunggu-nunggu bagi kalian bahwa Allah akan menimpakan kepada kalian adzab (yang besar) dari sisi-Nya, atau (adzab) dengan tangan kami. Sebab itu tunggulah, sesungguhnya kamipun menunggu-nunggu bersama kalian”. (At-Taubah : 52)
“Dan sesungguhnya telah tetap janji Kami kepada hamba-hamba kami yang menjadi Rasul, (yaitu) sesungguhnya mereka itulah yang pasti mendapatkan pertolongan. Dan sesungguhnya tentara Kami itulah yang pasti menang.” (Ash-Shaaffaat : 171-173)
c. Tawakkal
Bersandar kepada Allah saja dalam setiap perjuangan, tanpa menengok banyaknya jumlah, perlengkapan, kekuatan dan bekal. Ketika kaum Muslimin berjumlah sedikit dalam perang Badar, namun mereka bertawakkal dan bersandar penuh hanya kepada Allah saja, maka Allah memenangkan mereka atas musuhnya yang lebih banyak jumlah dan perlengkapannya.
Allah swt berfirman :
“Sesungguhnya Allah telah menolong kalian dalam peperangan Badar, padahal kalian (ketika itu) adalah orang-orang yang lemah. Karena itu bertaqwalah kalian kepada Allah, supaya kalian mensyukuri-Nya”.(Ali-Imran : 123)
“Sesungguhnya Alah telah menolong kalian (hai para Mu’minin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu diwaktu kalian merasa bangga dengan banyaknya jumlah kalian, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepada kalian sedikitpun, dan bumi yang luas itu terasa sempit oleh kalian, kemudian kalian lari ke belakang. Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah menurunkan bala tentara yang kalian tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana kepada orang-orang yang kafir, dan demikianlah pembalasan kepada orang-orang yang kafir”.(At-Taubah : 25-26)
“… Berkatalah orang-orang yang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah :”Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar”.(Al-Baqarah :249)
insya Allah bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar